Mindset seseorang hendaknya diubah, dari pencari kerja ke pencipta lapangan kerja. Demikian kesimpulan Workshop Wirausaha Muda Mandiri. Selama ini paradigma berpikir banyak orang masih terpaku pada mencari kerja kelak lulus kuliah. Padahal lapangan kerja yang ada sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah pencari kerja. Untuk itulah, PT Bank Mandiri Tbk melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ingin mengubah paradigma yang ada yakni bukan mencari kerja tetapi menciptakan lapangan kerja sendiri. Dan ini bisa dilakukan mahasiswa melalui kegiatan kewirausahaan.
Sentot A. Sentausa, Managing Director Risk Management PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan, bentuk kegiatan untuk bisa mengubah paradigma diantaranya memberikan workshop Wirausaha Muda Mandiri. Dalam kegiatan ini, mahasiswa diberikan informasi tentang gambaran makro ekonomi, kesempatan yang bisa diraih, sharing pengalaman dari praktisi muda yang mampu menciptakan lapangan kerja serta motivasi untuk bisa menjadi entreprenuer. Workshop, kata Sentot, diikuti seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di 6 kota. Dalam setiap workshop akan dipilih 10 mahasiswa yang memiliki business plan terbaik. "Mereka yang terpilih akan kita beri 'kail' berupa uang Rp 1 juta untuk membuat usaha sesesuai rencana bisnisnya. Bahkan pada April mendatang, kita menjaring wirausahawan muda seperti tahun lalu dalam program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri," ujarnya.
Dalam mengubah paradigma tersebut, menurut Sentot, tetap orientasinya pada keinginan mereka sendiri melalui dunia wirausaha. Bukan langsung masuk ke sektor UMKM yang mindset bicaranya selalu kekurangan modal. "Meski bisnis mereka belum bankable tapi fisibilitasnya memadai, kita akan bantu melalui PKBL. Bantuan bisa berupa uang, pelatihan maupun pemasaran. Target dalam program ini bisa menjaring 1000 mahasiswa. Sedangkan untuk kegiatan Wirausaha Muda Mandiri menyediakan anggaran Rp 18 milyar selama 2008," papar Sentot.
Hadir sebagai pembicara dalam workshop tersebut, Dian Sastrowardoyo, Duta Wirausahawan Muda Mandiri menilai mengubah paradigma mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur langkah yang positif untuk mengurangi angka pengangguran. Apalagi dalam setiap workshop, banyak hal baru yang diterima peserta. Sementara Hendy Setyono, pemilik Kebab Turki Baba Rafi yang terpilih pada program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri 2007 mengatakan melalui workshop bisa memotivasi mahasiswa untuk bisa mandiri melalui usahanya sendiri. Pengalaman ini diperolehnya sejak 4 tahun lalu. "Saat masih kuliah di ITS, saya buka usaha kecil-kecilan yakni kedai Kebab Turki Baba Rafi di Semolowaru. Pertama satu kedai, berkembang jadi dua dengan membuka cabang baru. Saat ini sudah ada 300 outlet di 40 kota di Indonesia," tukasnya.
Workshop yang diadakan di Hotel Shangri-la menampilkan beberapa pembicara, antara lain, Ir Ciputra, Dorojatun Kuntjara Yekti, selaku pengamat ekonomi dan Reinald Khasali.