Semakin padat dan dinamisnya kinerja, menuntut seseorang untuk mengatur waktunya sebaik mungkin. Namun, sangat kecil sekali semua orang memiliki kemampuan manajerial dalam membagi waktunya, apalagi untuk hal-hal dianggap sepele namun berpengaruh besar sekali bila menunda hal yang satu ini.
Aktivitas yang kecil namun membawa pengaruh besar tersebut yaitu mencuci pakaian. Bila dipikir berapa banyak orang dikota besar yang bisa membagi waktunya untuk mencuci pakaiannya sendiri, sejak pagi sudah bergelut dengan pekerjaanya, pulang dari kantor sudah malam, biasanya hanya ada satu dibenak pikiran yaitu istirahat.
Ironisnya untuk pakaian-pakaian dari bahan tertentu, seperti beludru ataupun sutra harus dikerjakan di tempat yang khusus, karena bisa jadi akan rusak ditambah pakaian yang menumpuk membuat pemandangan yang tidak mengenakan, menghiasi seisi rumah. Pergeseran gaya hidup pun menjadi bagian tidak terpisahkan, pelayanan serba instan menjadi sebuah pilihan, terutama dalam aktivitas mencuci pakaian.
Bagusnya, bila dari sisi bisnis, ini bisa menjadi lahan yang sangat menguntungkan, bayangkan saja kalau disetiap rumah dan disetiap kos-kosan mempunyai problema yang sama, dapat dipastikan kita meraup keuntungan yang cukup besar.
Bisnis laundry kiloan atau yang lebih dikenal nama cuci kiloan ini merupakan bisnis laundry yang secara murni menghitung harga per Kg mulai dari 0-1 Kg,1,1-2 Kg, 2,1-3 Kg dan seterusnya. Biasanya tempat cucian kiloan yang tidak memberlakukan pembatasan minimal terletak di daerah kos-kosan yang didominasi oleh mahasiswa.
Bisnis laundry kiloan untuk kalangan mahasiswa sudah mulai dikenal, dan banyak kalangan yang mempergunakan rumah-rumah mereka berada disekitar kampus digunakan untuk membuka usaha ini, namun yang terpenting harus menggunakan mesin cuci yang kualitasnya di atas mesin cuci rumahan (semi heavy duty), selain air harus bersih. Salah satu contoh daerah-daerah yang terdapat bisnis ini adalah disekitar Kampus Tri Sakti Grogol, UI Depok, Salemba Raya.
Bila melihat disekitar Kampus Binus pasti akan menemukan usaha laundry ini, namanya Circle Hope sebuah bisnis laundry kilioan yang difokuskan untuk kalangan mahasiswa, bagi pemilik bisnis laundry Circle Hope, Bayu Andhyka Jaya. S, pihaknya merasa kalangan mahasiswa adalah segmen yang paling besar terutama mahasiwa yang hidup dikosan. Hal ini terbukti melalui survey yang dilakukannya dimana tempat pencucian di kos-kosan kurang bersih, kurang kering, dan kadang hilang, sehingga bisnis laundry kiloan menjadi jawaban dari permasalahan para mahasiswa, dengan harga yang terjangkau dimana 1 Kg harga yang dipatok sekitar Rp.8500.
Jebolan Kampus di Australia ini, menilai bisnis yang telah dibuat sejak 3 tahun yang lalu ini sangat menguntungkan, bayangkan saja bermodal sekitar 25 Juta Rupiah dalam 6 bulan sudah kembali modal. Namun demikian yang harus diperhatikan dari bisnis laundry kiloan adalah rasa kepercayaan konsumen, pelayanan yang baik dan garansi 100 % bila baju yang dicuci rusak ataupun hilang. Besarnya keuntungan dari bisnis ini karena Circle Hope menggunakan rumah sebagai tempat usaha, sehingga tidak perlu bayar sewa. Lalu bagaimana dengan bisnis laundry professional ? Kalau dilihat dari segi harga jelas laundry kiloan akan menjadi alternatif bagi para mahasiswa, karena murahnya harga yang ditawarkan.
Berkembangnya bisnis laundry kiloan ini, ternyata dilirik pula oleh Tati Tris Sugihandini, pemilik dan pengelola Kilo Laundry yang berpusat di Kawasan Bintaro, Jakarta, menurutnya bisnis ini sangat menguntungkan terutama di musim hujan dan banjir kemarin, permintaan akan jasa laundrynya meningkat. Untuk konsep sedikit berbeda dengan yang diterapkan oleh Circle Hope, Kilo Laundry lebih menerapkan untuk umum dan mahasiswa, untuk sistem pemakaian jasa minimal 7 Kg.
Ada yang menarik dengan Kilo Laundry ini, alat yang digunakan langsung dikirim dari luar negeri, walaupun bersifat kiloan namun secara kualitas tidak kalah dengan laundry kiloan walaupun belum menggunakan parfum diplastik pembungkus pakaian.
Untuk pembayaran, pihak Kilo Laundry memberikan harga spesial untuk para mahasiswa, yang cukup membayar Rp. 31.500/7 Kg (wajib bawa kartu mahasiswa, dan langsung yang berkepentingan), sementara untuk umum Rp.35.000/7 Kg.
Mengenai modal yang dikeluarkan memang cukup besar sekitar 200 juta Rupiah, namun menurut perempuan jebolan SI Ekonomi Universitas Pancasila ini, besarnya modal karena penyewaan tempat, kalau soal harga mesin tidak terlalu mahal sekitar 75 juta Rupiah.
Baik Circle Hope dan Kilo Laundry, mempunyai prinsip dalam berbisnis yaitu memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, karena itu menjadi kunci keberhasilan sebuah usaha. Sekarang ini keuntungan yang diraih Kilo Laundry menurut ibu dua anak ini, akan kembali modal pada tahun ini, karena keuntungan yang didapat dipakai untuk mengembangkan usaha, dan sekarang ini sudah 5 cabang yang ada, salah satunya di Salemba.
Demikian peluang bisnis yang dapat menjadi alternatif pilihan anda, apalagi bila mempunyai rumah yang dekat dengan kampus. Namun yang perlu diperhatikan perkembangan bisnis apapun bentuk dan modal yang dikeluarkan, harus diiringi dengan penglihatan yang jeli akan peluang tersebut. Dengan kata lain, seberapa besar konsumen membutuhkan dan mau menggunakan jasa yang kita tawarkan, karena hal itu sangat menentukan bagi keberhasilan seseorang menuju kesuksesan. (Majalah Human Capital, Maret 2007)